Sunday, March 23, 2008

Suka Cita Ikut Perjamuan Malam Tuan

SAYA benar-benar merasa beruntung, bersyukur, sekaligus yakin telah diberkati oleh Allah Yehuwa, karena bisa mengikuti Perjamuan Malam Tuan bersama keluarga di Solo, Sabtu (22/3/2008) petang. Betapa tidak. Sebab, seharusnya setiap Sabtu saya mesti berada di Surabaya untuk mengikuti pelatihan Fundamental Leadership Program dari The Dale Carnegie Course, di Hotel Elmi.

Ternyata, untuk Sabtu (22/3/2008) itu, pihak Dale Carnegie Surabaya meliburkan kegiatan pelatihan, dan menggantinya dengan jadwal Sabtu (29/3) depan. Alasannya, Sabtu 22 Maret 2008 merupakan hari kejepit antara libur Sabtu (libur nasional) dengan libur Minggu.

Maka, saya pun cuti Sabtu agar dapat mengikuti acara peringatan malam kematian Yesus tahun 33 Masehi silam tersebut, di Gedung Pertemuan Graha Sejahtera, Jl Kiai Mojo, Semanggi, Solo, Sabtu mulai pukul 17.30 WIB.


Sebagaimana diketahui, peringatan ini dilaksanakan oleh Saksi-saksi Yehuwa (SSY) di seluas dunia. Adapun acara di Graha Sejahtera diselenggarakan oleh SSY Indonesia Sidang Solo Selatan.

Saya bersukacita dan bersyukur lantaran diberkati Yehuwa sehingga dapat mengikuti ibadat bersama istri dan anak saya. Sebab, sampai beberapa hari sebelumnya, karena tak mengira Dale Carnegie meliburkan pelatihan, saya masih berencana mengikuti acara tersebut di Surabaya....

Suka cita saya bertambah lagi karena adik perempuan saya, Sarawasati, dan suaminya, Agus Hariwan, ternyata mau pula datang ke Perjamuan Malam Tuan. Mereka melengkapi jumlah hadirin menjadi 182 orang, yang berarti meningkat dibanding tahun sebelumnya yang 156 orang.

Benar-benar full suka cita ! Apalagi, saya –-karena sejak Rabu sudah berada di Solo, libur bekerja dari Surabaya—- juga dapat ikut bersih-bersih Graha Sejahtera sebelum dipakai kebaktian, bersama para saudara dan saudari SSY yang beragam usia, Sabtu pagi sampai siang. Ryan, anak saya, pun ikut bekerja bakti membersihkan gedung tersebut.


Acara peringatan di Graha Sejahtera Sabtu malam diisi khotbah tunggal oleh Penatua SSY Sidang Solo Selatan, Saudara Rudy Hartanto. Dia berbicara tentang riwayat 'Perjamuan Malam Tuan', dan makna pentingnya acara yang merupakan salah satu pernyataan iman SSY akan Yesus.

"Peringatan malam ini adalah Perjamuan Malam Tuan yang ke-1976," kata pembicara, yang terus mengutip ayat-ayat Alkitab saat menyampaikan khotbah selama sekitar 40 menit.

Saudara Rudy menjelaskan bahwa Yesus sendirilah yang meminta umat merayakan malam kematiannya setiap tahun. Permintaan Yesus disampaikan saat Dia bersama 11 rasulnya selesai merayakan Paskah kaum Yahudi dengan makan roti tak beragi dan minum anggur merah.

Saat itu, satu dari 12 rasul, yaitu Yudas Iskariot, tak mengikuti acara bersama rasul-rasul lain karena disuruh Yesus pergi menjelang acara dimulai. Beberapa saat kemudian dia berkhianat, menjual Yesus kepada kaum Farisi sehingga akhirnya Yesus meninggal dengan cara terkutuk menurut hukum, yaitu dipantek di atas kayu di Tempat Tengkorak atau Golgota (Bahasa Ibrani).

"Yesus mengorbankan hidupnya, mati, demi menebus dosa-dosa umat manusia, tetapi Dia tak meminta apa-apa, hanya minta kematiannya diperingati setiap tahun. Bukankah ini merupakan pertunjukan kasih terbesar sepanjang masa," tegasnya seraya mengutip Injil Lukas Pasal 22 ayat 19 dan 20.

Pengorbanan ini membuka jalan bagi semua orang yang beriman kepada Yesus untuk dibebaskan dari dosa dan semua akibatnya, termasuk penyakit, usia tua dan kematian. Hal tersebut juga sekaligus menunjukkan adanya persediaan Yehuwa (Allah) yang luar biasa, yaitu berupa korban tebusan Yesus.

"Yesus adalah korban yang sempurna, tanpa cela, dan seimbang dengan kehidupan Adam sebagai manusia pertama yang memunculkan dosa pada seluruh manusia. Dia menebus dosa-dosa yang ditimbulkan Adam," tandas Saudara Rudy.

Peringatan kematian Kristus ini akan disusul dengan Ceramah Umum Istimewa berdasar Kitab Suci, dua pekan mendatang. Ceramah bertema "Siapa yang Memenuhi Syarat untuk Memerintah Manusia?" tersebut akan disampaikan secara serentak di sidang-sidang Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia, dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. ***

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.