Monday, December 20, 2010

Hujan Deras? Tidur Saja di Kantor...


TATKALA hujan mengucur deras, pada malam nan dingin, dan kita sedang berada di kantor, apa yang paling enak dilakukan? Tidur! Setidaknya, begitulah pilihan dua anak muda ini, Sabtu (18/12/2010) malam, saat turun hujan lebat di Kota Yogyakarta.

Mereka hanya sebagian kecil dari sekitar 40 (calon) jurnalis di Koran Tribun Jogja. Seraya menunggu koran baru di bawah Kompas Gramedia ini terbit, Februari 2011 mendatang, para calon jurnalis tersebut dilatih di kantor di Jalan Sudirman No 52, sebelah Toko Gramedia Yogya.

Friday, December 17, 2010

Manusia Kaca


MANUSIA kaca, tepatnya manusia-manusiaan, karena memang bukan manusia sungguhan. Terbuat dari kaca-hiasan, dijual di sebuah toko di Yogyakarta, tepatnya di depan Pasar Beringharjo. Saya potret awal Desember 2010 lalu, tepatnya 4 Desember....

Saturday, April 26, 2008

Pindah Rumah

MULAI Sabtu, 26 April 2008, blog saya ini pindah ke rumah baru di http://juniantosetyadi.dagdigdug.com. Update per 18 Desember 2010 : Tapi, belakangan, rumah baru tersebut saya nonaktifkan, dan kini blog ini malah saya hidupkan kembali, hehehehehe.

Tuesday, April 15, 2008

Kitab Suci, Buku Paling Dicari !

BUKU apa yang paling dicari warga Amerika Serikat (AS)? Menurut hasil sebuah penelitian, buku tersebut adalah Kitab Suci, atau Alkitab.


Sebuah fakta yang seharusnya tak mengejutkan. Sebab, Kitab Suci memang menjadi buku favorit di seluas dunia. Misalnya, seperti saya baca pada salah satu halaman pengantar pada Kitab Suci terbitan Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia (Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru), sampai 2006 lalu saja Saksi-Saksi Yehuwa telah mencetak 132.385.067 eksemplar Kitab Suci dalam berbagai bahasa (termasuk sebagian dalam Bahasa Isyarat Amerika [dalam DVD], dan Braille Italia).



Selain Kitab Suci, Saksi-Saksi Yehuwa menerbitkan pula banyak publikasi rohani –-makanan rohani yang melimpah-ruah-- dalam berbagai bahasa. Termasuk Majalah Menara Pengawal – Memberitakan Kerajaan Yehuwa, dan Sedarlah!.





Diterbitkan setiap bulan, Sedarlah ! dicetak rata-rata 35.754.000 eksemplar dalam 78 bahasa. Sedangkan Menara Pengawal dicetak rata-rata 37.10.000. Semua data itu adalah data pada awal 2008; kini pasti telah bertambah banyak.

Wednesday, April 09, 2008

Yesus, Satu-satunya Pribadi yang Memenuhi Syarat untuk Memerintah Umat Manusia

* Khotbah Istimewa Berdasar Alkitab di Seluas Dunia

DUA pekan atau 15 hari setelah peringatan Perjamuan Malam Tuan, saya mendengarkan khotbah istimewa berdasarkan Alkitab, Minggu (6/4/2008) pagi. Saya menikmati khotbah tersebut dalam Perhimpunan Sidang Solo Selatan Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia Surakarta, di Kampung Kaliwingko.

Khotbah yang disampaikan serempak di seluas dunia ini berjudul ‘Siapa yang Memenuhi Syarat untuk Memerintah Umat Manusia?’. Dibawakan oleh Penatua Sidang Solo Selatan Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia Surakarta, Saudara Rudy Hartanto, khotbah di Kaliwingko diikuti oleh 117 orang (Saksi-Saksi Yehuwa dan para peminat).

Seraya mengutip ayat-ayat Alkitab –-ciri khas dari Saksi-Saksi Yehuwa, yang hidup selaras dengan Alkitab—- Saudara Rudy menegaskan bahwa hanya Yesus Kristuslah satu-satunya pribadi yang memenuhi syarat untuk memerintah umat manusia. Baik itu dipandang dari aspek manapun, seperti aspek ekonomi, perlindungan, lingkungan hidup, kepribadian, maupun aspek-aspek lain.

Dalam soal kebutuhan makanan –-salah bagian dari aspek ekonomi—misalnya, pembicara mengutip Injil Matius Pasal 14 ayat 19-21. Pada pasal dan ayat-ayat itu bisa dibaca kesaksian Rasul Matius sebagai salah satu murid Yesus, bahwa Yesus mampu memberi makan “kira-kira lima ribu pria selain wanita dan anak-anak kecil” hanya dengan lima buah roti dan dua ekor ikan!

“Maka, semuanya makan dan dikenyangkan, dan mereka mengumpulkan kelebihan pecahan roti, 12 keranjang penuuh,” papar Saudara Rudy, membaca ayat 20 Pasal 14 Injil Matius.

Dia juga menjelaskan salah satu kelebihan lain Yesus sebagai pribadi yang memenuhi syarat memerintah umat manusia, yaitu tak bisa mati. Menurut Alkitab, Yesus tidak bisa mati karena memiliki peri tidak berkematian.

“Mari kita baca I Timotius Pasal enam ayat 15 dan 16. Dalam surat pertama Rasul Paulus kepada Timotius itu, dari Pasal enam ayat 16 kita tahu bahwa Yesus ‘pribadi satu-satunya yang mempunyai peri tidak berkematian, yang tinggal dalam terang yang tidak terhampiri, yang tidak pernah dilihat atau dapat dilihat oleh seorang pun…’,” urai Saudara Rudy. ***

Sunday, March 23, 2008

Suka Cita Ikut Perjamuan Malam Tuan

SAYA benar-benar merasa beruntung, bersyukur, sekaligus yakin telah diberkati oleh Allah Yehuwa, karena bisa mengikuti Perjamuan Malam Tuan bersama keluarga di Solo, Sabtu (22/3/2008) petang. Betapa tidak. Sebab, seharusnya setiap Sabtu saya mesti berada di Surabaya untuk mengikuti pelatihan Fundamental Leadership Program dari The Dale Carnegie Course, di Hotel Elmi.

Ternyata, untuk Sabtu (22/3/2008) itu, pihak Dale Carnegie Surabaya meliburkan kegiatan pelatihan, dan menggantinya dengan jadwal Sabtu (29/3) depan. Alasannya, Sabtu 22 Maret 2008 merupakan hari kejepit antara libur Sabtu (libur nasional) dengan libur Minggu.

Maka, saya pun cuti Sabtu agar dapat mengikuti acara peringatan malam kematian Yesus tahun 33 Masehi silam tersebut, di Gedung Pertemuan Graha Sejahtera, Jl Kiai Mojo, Semanggi, Solo, Sabtu mulai pukul 17.30 WIB.


Sebagaimana diketahui, peringatan ini dilaksanakan oleh Saksi-saksi Yehuwa (SSY) di seluas dunia. Adapun acara di Graha Sejahtera diselenggarakan oleh SSY Indonesia Sidang Solo Selatan.

Saya bersukacita dan bersyukur lantaran diberkati Yehuwa sehingga dapat mengikuti ibadat bersama istri dan anak saya. Sebab, sampai beberapa hari sebelumnya, karena tak mengira Dale Carnegie meliburkan pelatihan, saya masih berencana mengikuti acara tersebut di Surabaya....

Suka cita saya bertambah lagi karena adik perempuan saya, Sarawasati, dan suaminya, Agus Hariwan, ternyata mau pula datang ke Perjamuan Malam Tuan. Mereka melengkapi jumlah hadirin menjadi 182 orang, yang berarti meningkat dibanding tahun sebelumnya yang 156 orang.

Benar-benar full suka cita ! Apalagi, saya –-karena sejak Rabu sudah berada di Solo, libur bekerja dari Surabaya—- juga dapat ikut bersih-bersih Graha Sejahtera sebelum dipakai kebaktian, bersama para saudara dan saudari SSY yang beragam usia, Sabtu pagi sampai siang. Ryan, anak saya, pun ikut bekerja bakti membersihkan gedung tersebut.


Acara peringatan di Graha Sejahtera Sabtu malam diisi khotbah tunggal oleh Penatua SSY Sidang Solo Selatan, Saudara Rudy Hartanto. Dia berbicara tentang riwayat 'Perjamuan Malam Tuan', dan makna pentingnya acara yang merupakan salah satu pernyataan iman SSY akan Yesus.

"Peringatan malam ini adalah Perjamuan Malam Tuan yang ke-1976," kata pembicara, yang terus mengutip ayat-ayat Alkitab saat menyampaikan khotbah selama sekitar 40 menit.

Saudara Rudy menjelaskan bahwa Yesus sendirilah yang meminta umat merayakan malam kematiannya setiap tahun. Permintaan Yesus disampaikan saat Dia bersama 11 rasulnya selesai merayakan Paskah kaum Yahudi dengan makan roti tak beragi dan minum anggur merah.

Saat itu, satu dari 12 rasul, yaitu Yudas Iskariot, tak mengikuti acara bersama rasul-rasul lain karena disuruh Yesus pergi menjelang acara dimulai. Beberapa saat kemudian dia berkhianat, menjual Yesus kepada kaum Farisi sehingga akhirnya Yesus meninggal dengan cara terkutuk menurut hukum, yaitu dipantek di atas kayu di Tempat Tengkorak atau Golgota (Bahasa Ibrani).

"Yesus mengorbankan hidupnya, mati, demi menebus dosa-dosa umat manusia, tetapi Dia tak meminta apa-apa, hanya minta kematiannya diperingati setiap tahun. Bukankah ini merupakan pertunjukan kasih terbesar sepanjang masa," tegasnya seraya mengutip Injil Lukas Pasal 22 ayat 19 dan 20.

Pengorbanan ini membuka jalan bagi semua orang yang beriman kepada Yesus untuk dibebaskan dari dosa dan semua akibatnya, termasuk penyakit, usia tua dan kematian. Hal tersebut juga sekaligus menunjukkan adanya persediaan Yehuwa (Allah) yang luar biasa, yaitu berupa korban tebusan Yesus.

"Yesus adalah korban yang sempurna, tanpa cela, dan seimbang dengan kehidupan Adam sebagai manusia pertama yang memunculkan dosa pada seluruh manusia. Dia menebus dosa-dosa yang ditimbulkan Adam," tandas Saudara Rudy.

Peringatan kematian Kristus ini akan disusul dengan Ceramah Umum Istimewa berdasar Kitab Suci, dua pekan mendatang. Ceramah bertema "Siapa yang Memenuhi Syarat untuk Memerintah Manusia?" tersebut akan disampaikan secara serentak di sidang-sidang Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia, dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. ***

Sunday, March 09, 2008

Senang Menunggu 22 Maret 2008...

Mengenang malam kematian Yesus Kristus, tahun 33 Masehi silam. Perjamuan Malam Tuan. Sabtu setelah matahari terbenam, 22 Maret 2008 mendatang. Di Gedung Pertemuan Graha Sejahtera, Jl Kiai Mojo, Semanggi, Solo. Di Ruko Mangga Dua Blok B2 No 3-5, Jl Jagir Wonokromo, Surabaya. Di seluas dunia....